Universitas Al Azhar Indonesia (UAI) berhasil meraih pendanaan dalam Program Matching Fund Kedaireka Tahun 2022 dengan proposal berjudul “Pengembangan Smart Class untuk Mendukung Ekosistem Pembelajaran Digital di Perguruan Tinggi”. Program ini merupakan inisiatif dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) yang bertujuan mendorong kolaborasi antara perguruan tinggi dan dunia industri dalam menciptakan inovasi pendidikan.
Proposal UAI terpilih di antara 4.046 proposal yang diajukan dalam dua batch, dengan 563 proposal lolos pendanaan pada batch kedua. Proyek Smart Class ini melibatkan kemitraan dengan PT. Visi Tiga Media dan Institut Kesehatan Mitra Bunda Batam, serta partisipasi dosen dan mahasiswa lintas program studi, termasuk Manajemen, Ilmu Komunikasi, dan Gizi. Tim ini dipimpin oleh Ir. Endang Ripmiatin, M.T., dosen tetap Informatika UAI, dengan anggota Denny Hermawan, S.T., M.Kom., dan Dody Haryadi, S.T., M.T.I., serta perwakilan dari program studi lainnya.
Program Matching Fund Kedaireka adalah inisiatif Kemendikbudristek yang diluncurkan pada tahun 2020 untuk mendorong kolaborasi antara perguruan tinggi dan dunia usaha/dunia industri (DUDI) dalam menjawab tantangan industri dan membentuk ekosistem Merdeka Belajar – Kampus Merdeka. Pada tahun 2022, program ini menerima 5.407 proposal dari 509 perguruan tinggi, dengan peningkatan signifikan dibanding tahun sebelumnya. Program ini mengusung lima tema prioritas: Ekonomi Hijau, Ekonomi Biru, Ekonomi Digital, Kemandirian Kesehatan, dan Pariwisata.
Keberhasilan ini diharapkan menjadi pendorong bagi UAI untuk terus berinovasi dan menjalin lebih banyak kemitraan dalam program Matching Fund Kedaireka di masa mendatang, guna meningkatkan kualitas pendidikan dan kontribusi nyata dalam pengembangan ekosistem pembelajaran digital di Indonesia.