Universitas Al Azhar Indonesia (UAI) bersama PT. Lintas Mediatama (LIMA) telah berhasil mendapatkan pendanaan melalui Program Matching Fund Kedaireka Tahun 2024 untuk proyek berjudul “Pengembangan Sekolah Keterampilan dan Kewirausahaan Melalui Penerapan Kurikulum Muslimpreneur dan Smart Class System”. Program ini bertujuan untuk memberdayakan masyarakat Kecamatan Pameungpeuk, Kabupaten Bandung, dengan meningkatkan keterampilan dan kompetensi kewirausahaan mereka. Denny Hermawan, S.T., M.Kom, dosen tetap Program Studi Informatika UAI beserta dosen FST lainnya menjadi anggota tim dari program yang diketuai oleh Dr. Hanny Nurlatifah, S.Pi., M.M.
Menurut data Badan Pusat Statistik Kabupaten Bandung, tingkat pengangguran terbuka (TPT) di Kabupaten Bandung mengalami penurunan dari 6,98% pada tahun 2022 menjadi 6,36% pada tahun 2024. Meskipun demikian, angka pengangguran di Kecamatan Pameungpeuk masih menjadi perhatian, dengan sekitar 5,3% dari angkatan kerja atau sekitar 3.000 penduduk menganggur.
PT LIMA, sebelumnya fokus pada program Corporate Social Responsibility (CSR) berupa sumbangan rutin kepada SMA/SMK Al Marwah di Pameungpeuk, kini berkolaborasi dengan UAI untuk memperluas dampak program CSR mereka. Kolaborasi ini diharapkan dapat memberikan solusi terbaik dengan memanfaatkan inovasi teknologi dan sumber daya pengajar yang dimiliki UAI.
Program ini akan menerapkan Kurikulum Muslimpreneur dengan metode pembelajaran flipped class yang didukung oleh teknologi Kreaviti™ Smart Class System. Pendekatan hybrid (online-offline) ini diharapkan dapat meningkatkan aksesibilitas dan efektivitas pembelajaran bagi masyarakat setempat.
Bagi UAI, program ini memungkinkan produk inovasi yang telah dihasilkan dimanfaatkan oleh masyarakat, meningkatkan kepercayaan publik terhadap kualitas perguruan tinggi, dan membuka potensi pendapatan melalui pemanfaatan rekacipta dan sumber daya manusia. Bagi PT LIMA, program CSR menjadi lebih terarah dan berdampak luas, meningkatkan reputasi perusahaan sebagai entitas yang peduli terhadap pemberdayaan masyarakat. Masyarakat Pameungpeuk akan mendapatkan akses ke program yang meningkatkan keterampilan dan kapabilitas kewirausahaan mereka, sehingga diharapkan dapat mengurangi angka pengangguran dan mendorong pertumbuhan ekonomi lokal.
Program Matching Fund Kedaireka merupakan inisiatif dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia untuk mendorong kolaborasi antara perguruan tinggi dan industri. Dengan alokasi dana sebesar Rp750 miliar pada tahun 2024, program ini bertujuan mempercepat inovasi dan penerapan hasil penelitian yang berdampak langsung pada masyarakat.
Video Kegiatan: