Kapita Selekta: Meraih Master di Luar Negeri dengan Beasiswa
Juma’at (3/10) pada mata kuliah Kapita Selekta salah satu dosen Teknik Informatika Universitas Al Azhar Indonesia yaitu Bapak Ali Akbar Septiandri berbagi pengalamannya meraih beasiswa Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) unuk jenjang Master di University of Edinburgh, United Kingdom, dengan konsentrasi di bidang Artificial Intelligence. Beliau memulai studinya tahun 2015 dan selesai pada 2014.
Pada kesempatan tersebut, beliau berbagi pengalaman bagaiana mendapatkan beasiswa di luar negeri, khususnya LPDP. Sebelum mengajukan beasiswa ke LPDP, yang perlu dilakukan adalah memilih dan mendaftar ke universitas yang dituju. Setelah itu, bila telah diterima, yag perlu dilakukan adalah membuat visa untuk berkuliah di negara tersebut. Beliau bercerita, saat mengurus visa, yang dibutuhkan adalah salinan kartu keluarga yang telah di terjemahkan kedalam bahasa Inggris, akta kelahiran yang telah di terjemahkan dalam bahasa Inggris, Paspor, dan surat pengantar Letter Of Acceptance (LOA). Letter Of Acceptance (LOA) adalah sebuah surat pernyataan dimana penerima beasiswa memiliki penjamin dana selama melakukan studi. Selain itu,untuk dokumen yang di terjemahkan dalam bahasa Inggris harus dilakukan oleh penerjemah tersumpah.
Pada kesempatan tersebut, Pak Ali pun bercerita bahwa untuk mengajukan beasiswa, waktu yang di berikan oleh pihak LPDP pada saat itu maksimal 6 bulan sebelum memulai studi. Pada kesempatan tersebut pihak LPDP akan mengadakan sesi wawancara. Pada saat sesi wawancara inilah yang dapat menentukan apakah kita pantas menerima beasiswa dari pihak LPDP. Pada saat melakukan wawancara ini, Pak Ali mengatakan “Be the best version of yourself” karena dengan seperti itu, kita akan benar benar tau tujuan kita menerukan kuliah di luar negeri. Selain interview, hal yangdilakukan selanjutnya adalah menuliskan sebuah essay yang temanya telah di tentukan oleh pihak penyelenggara besaiswa. Pada saat itu, beliau diminta utuk membuat essay dengan tema apa kontribusi beliau setelah menjalankan pendidikan di luar negeri untuk negara. Tapi yang perlu diingat untuk setiap beasiswa yang diberikan oleh bebagai macam lembaga, akan berbeda pula persyaratannya. Selain itu standart setiap universitas pun berbeda dala penerimaan mahasiswa. Di University of Edinburgh, persyaratan yang diminta salah satunya adlaha TOEFL iBT minimal 90 atau IELTS minimal 6,0.
Pada akhir pertemuan Pak Ali bercerita bahwa selain belajar beliau sambil melakukan traveling ke beberapa tempat yang dekat dengan tempat tinggalnya, sebab akan sangat jenuh bila belajar terus menerus. Beliau mengatakan bahwa segala akomodasi dan biaya hidup telah ditanggung oleh beasiswa LPDP. Setelah bercerita dan waktu habis, Pak Ali berfoto bersama mahasiswa.